Laporan Praktikum Kimia Anorganik I Modul 5
PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN
Nurul
Asri Fauzyah, Faizal Abdul Rohman, Nurcahya Putri dan Ucu Tuti Handayani
Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jenderal Achmad Yani
ABSTRAK
Campuran (mixture) adalah
materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki
sifat-sifat zat asalnya. Campuran terbagi atas 2, yaitu : a) Campuran
heterogen, yaitu campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih,
dan terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa tersebut. Dan b) Campuran
homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh bagiannya dan membentuk satu
fasa. Telah
dilakukan pemisahan komponen dari campuran dengan teknik pemisahan campuran
kedalam komponen – komponen zat dengan membedakan sifat – sifat dasar suatu
zat. Teknik yang digunakan dalam pemisahan ini adalah filtrasi. Proses filtrasi
yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud
cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang
tertinggal di penyaring disebut residu (ampas). Didapat rendemen dari residu SiO2
pada cawan I adalah 71,95% kemudian
untuk rendemen residu H2C2O4 pada cawan II
adalah 24,02% dan rendemen residu NaCl pada cawan III sebesar 29,54%.
PENDAHULUAN
Bila dua zat atau lebih dalam campuran tidak terjadi
reaksi secara kimia, maka hasil campuran dalam setiap komponen zat memiliki
sifat-sifat dasar yang tetap. Jika satu komponen dari campuran ada dalam jumlah
yang lebih besar, maka campuran dalam hal ini merupakan zat tak murni dan
komponen yang lebih kecil sebagai pengotor sisa dari jumlah komponen yang lebih
besar. Pemisahan komponen dari campuran, termasuk pemurnian zat adalah masalah
yang sering muncul dalam kimia. Daar pemisahan komponen dari suatu campuran
adalah bahwa setiap komponen memiliki perbedaan sifat dasar. Komponen –
komponen dari campuran zat murni adalah unsur – unsur atau senyawa. Setiap
unsur atau senyawa mempunyai sifat dasar, sehingga sifat dasar tersebut dapat diidentifikasi.
Pada keadaan temperatur dan tekanan yang sama. Sifat – sifat dasar dari setiap
zat murni adalah identik. Dalam percobaan ini, akan mempelajari teknik
pemisahan campuran kedalam komponen – komponen zat, tidak dengan identifikasi
dari zat. Teknik penggunaan pemisahan dari suatu campuran yaitu dengan
membedakan sifat – sifat dasar suatu zat. Filtrasi adalah proses pemisahan
endapan atau padatan tersuspensi dari cairan. Campuran yang akan dipisah
mengandung salah satu atau beberapa senyawa berikut yaitu natrium klorida,
magnesium klorida, amonium klorida, barium sulfat, dan atau silikon dioksida. (Senadi dan Arie.2015).
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua
zat atau lebih yang saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu
zat yang telah tercemar atau tercampur. Campuran adala sebuah contoh materi
yang tak murni, yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa. Susunan suatu
campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, campuran dapat berupa
homogen dan heterogen. (Petrucci.1996).
Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari
penggabungan dua zat berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat
dalam campuran ini tetap mempertahankan sifat – sifat aslinya. Sifat – sifat
asli campuran, yaitu:
Ø Campuran terbentuk tanpa melalui
reaksi kimia.
Ø Mempunyai sifat zat asalnya.
Ø Terdiri dari dua jenis zat tunggal
atau lebih.
Ø Komposisinya tidak tetap. (Petrucci, Ralph
H dan Seminar. 1987.).
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada
jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. Jika komponen
berwujud padat dan cair, misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan
penyaringan. Saringan bermacam-macam, mulai dari yang porinya besar sampai yang
sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semi permiabel. Kertas saring
dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari pelarut. Selaput semi
permiabel dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya. (Syukri, S.
1999).
Memisahkan zat padat dari suspensi. Suspensi adalah
sistem yang didalamnya mengandungpartikel sangat kecil (padat), setengah padat,
atau cairan tersebut secara kurang lebih seragam dalam medium cair. Suatu
suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) dan sentrifugasi.
Operasi penyaringan (filtrasi) ini adalah pemisahan endapan dari larutan
induknya, sasarannya adalah agar endapan dan medium penyaring secara
kuantitatif bebas dari larutan. Media yang digunakan untuk penyaringan adalah:
Ø Kertas saring.
Ø Penyaring asbes murni atau platinum.
Ø Lempeng berpori yang terbuat dari
kaca bertahanan, misalnya pyrex dan silika atau porselin. (Syukri, S. 1991).
Filtrasi adalah suatu cara pemisahan yang biasa
dilakukan untuk memisahkan suatu pelarut terhadappengotornya yang berupa
padatan kristal terhadap pelarutnya. Keberhasilan pemisahan dengan cara ini
sangat bergantung pada ukuran saringanyang digunakan. Jika ukuran saringan
terlalu kecil sedangkan pertikel yang disaring cukup besar, maka pemisahan akan
berhasil baik tetapi memerlukan waktu penyaringan yang lama. Tetapi sebaliknya
jika ukuran partikel sangat kecil sedangkan ukuran saringannya cukup besar,
maka akan ada sebagian partikel padat yang ikut lolos karena tidak tertahan
oleh penyaringnya. Dalam teknik menyaring, untuk mempercepat proses penyaringan
terkadang diperlukan pompa vakum. (Sunardi.2004).
Filtrasi tidak hanya digunakan dalam skala kecil di
laboratorium tetapi juga dalam skala besar di unit pemurnian air. Kertas saring
digunakan untuk menyingkirkan padatan dari cairan atau larutandengan megukur
ukuran mesh, ukuran partikel yang disingkirkan dapat dipilih. Biasanya filtrasi
alami yang digunakan. Misalnya sampel yang akan disaring dituangkan ke corong
yang dasarnya ditaruh kertas saring. Fraksi cairan melewati kertas saring dan
sampel cairan terlalu kental, filtrasi dengan penghisapan digunakan. Alat
khusus untuk mempercepat filtrasi yaitu dengan menvakumkan penampung filtrat
juga digunakan. Filtrasi dengan penghisapan tidak cocok bila cairan atau
larutannya adalah pelaruk organik yang mudah menguap. Dalam kasus ini tekanan
harus diberikan pada permukaan cairan atau larutan (filtrasi dan tekanan).
(Takeuchi. 2006).
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan baku yang digunakan dalan percobaan ini adalah
bahan – bahan yang sesuain dan cocok untuk pencampuran dan untuk pemisahan
komponennya dilihat dari karakteristik yang dimiliki oleh masing – masing
senyawa yang digunakan. Bahan yang digunakan diantaranya yaitu: H2C2O4,
NaCl, SiO2, CaCl2 dan aquades.
Alat – alat yang dipergunakan dalam percobaan ini
diantaranya meliputi gelas kimia 100 dan 250 mL, kaca arloji, batang pengaduk,
spatula, gelas ukur 5 dan 10 mL, pipet tetes, corong gelas, oven, cawan
porselen, penyangga corong, kertassaring, desikator, penjepit cawan porselen
serta botol semprot.
Metode Eksperimen
Menimbang cawan porselen kosong yang kering dalam oven
hingga massanya konstan. Kemudian memasukkan sampel dari campuran 3 zat yaitu 1
gram NaCl, 1 gram H2C2O4 dan 1 gram SiO2
dan menimbang terlebih dahulu massanya. Langkah selanjutnya yaitu menuangkan 5
mL aquades ke dalam gelas kimia yang berisi padatan dan mengaduknya selama 5
menit. Sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya, terlebih dahulu menyiapkan
kertas saring dan cawan porselen lain yang kering dan sudah di timbang.
Selanjutnya menyaring dan menampung filtrat dalam gelas kimia dan memisahkan
residunya. Kemudial menambahkan larutan CaCl2 ke dalam filtrat
hingga tak terbentuk endapan lagi, sedangkan residunya dikeringkan di dalam
oven pada ± 105oC hingga diperoleh massa konstan. Endapan dari hasil
penambahan larutan CaCl2 kemudian dipisahkan, lalu menguapkan
filtrat hingga diperoleh padatan, sedangkan residu dikeringkan dalam oven ± 105oC
hingga massa konstan diperoleh. Langkah terakhir yaitu menghitung presentase
dari masing – masing zat di dalam campuran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Percobaan
PERLAKUAN
|
HASIL
PENGAMATAN
|
Menimbang
Cawan Kecil I
|
:
30,1887 gram
|
Menimbang
Cawan Kecil II
|
:
29, 9087 gram
|
Menimbang
Cawan Besar III
|
:
62,7756 gram
|
Berat
Kertas Saring
|
:
0,4106 gram
|
Berat
Kaca Arloji
|
:
21,1586 gram
|
Melarutkan
3,0 gram NaCl, H2C2O4 dan SiO2
dengan 5 mL aquades
|
Larutan
berwarna putih kental
|
Disaring,
diambil filtrat dan residu pertama
|
:
Didapat residu SiO2 sebesar 2,1584 gram
|
Massa
Konstan Cawan Kecil I
|
:
30,1895 gram
|
Massa
Konstan Cawan Kecil II
|
:
29, 9085 gram
|
Massa
Konstan Cawan Besar III
|
:
62,7707 gram
|
Menambah
filtrat dengan tetesan CaCl2 hingga endapan terbentuk kemudian
menyaringnya
|
:
Didapat residu H2C2O4 sebesar 0,7204 gram
|
Menguapkan
filtrat kedua sampai diperoleh padatan dan mengeringkannya didalam oven
|
:
Didapat residu NaCl sebesar 0,8861 gram
|
Pembahasan
Pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai
susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium
maupun dalam skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat
murni atau beberapa zat murni dari suatu zat dalam suatu sampel.
Proses pemisahan ketiga sampel dalam satu campuran ini
digunakan filtrasi. Filtrat merupakan hasil dari proses filtrasi, yang melewati
penyaring. Dimana filtrat ini akan digunakan lagi pada proses pengamatan
selanjutnya. Sedangkan residu merupakan sisa (ampas) yang tertinggal pada
proses filtrasi. Campuran ketiga senyawa dengan aquades menghasilkan larutan
berwarna putih dengan tekstur kental. Filtrat dari larutan berwarna bening
dengan endapannya berwarna putih. Dari ketiga bahan yang dicampurkan ini
diantaranya H2C2O4 yang merupakan asam organik
yang relatif kuat, tidak bersifat higroskopis dan memiliki sifat korosif.
Kemudian NaCl yang merupakan garam dari asam kuat dan basa lemah yang memiliki
sifat cukup higroskopis. Kemudian SiO2 yang merupakan anhidrida
asam dari asam silikat yang lemah dan bersifat korosif dan higroskopis. Untuk
menghasilkan endapan yang selanjutnya, setelah didapat residu dan filtrat
pertama, kemudian filtrat tadi dilarutkan dengan CaCl2 secukupnya
hingga adanya endapan dan tak terbentuk lagi endapan. Digunakan CaCl2
karena merupakan senyawa yang netral dan memiliki sifat higroskopis. Endapan
yang terbentuk dari langkah ini dihasilkan residu yang akan dikeringkan dan
filtrat yang akan diuapkan sampai diperoleh padatan.
Diperoleh data pengamatan berat cawan kecil I adalah
30,1887 gram, berat cawan kecil II adalah 29,9087 gram, dan berat cawan besar
III adalah 62,7756 gram. Setelah proses pemanasan dalam oven dan disimpan dalam
desikator, massa konstannya didapat pada cawan kecil I adalah 30,1895 gram,
pada cawan kecil II adalah 29,9085 gram, dan massa konstan pada cawan besar III
adalah 62,7707 gram. Pemanasan ketiga cawan di dalam oven dan pendinginan dalam
desikator ini bertujuan agar massa cawan konstan, tanpa adanya faktor penambah
berat seperti kotoran debu yang masih menempel, lemak ataupun air yang mungkin
terjadi dari sentuhan tangan. Proses pemanasan dan penambahan larutan CaCl2
terhadap hasil filtrat ini dilakukan untuk membantu atau mempercepat proses
terbentuknya endapan.
Dari hasil residu penyaringan pertama didapat sebesar
2,1584 gram, hal ini menunjukkan residu pertama adalah SiO2, dikarenakan SiO2
memilikisifat kelarutan dalam 100 gram air, juga sifatnya yang higroskopis.
Namun pada residu pertama ini, seharusnya berat residu tidak akan melebihi
berat zat mula-mula SiO2 yaitu 1 gram, ini bisa dikarenakan pengaruh
dari campuran atau kandungan zat yang masih belum selesai melewati kertas
saring pada saat penyaringan, hingga ada kemungkinan senyawa NaCl dan H2C2O4
yang masih tertinggal bersama residu SiO2. Untuk reaksi yang terjadi
adalah :
NaCl + H2O
→ NaCl (larut)
H2C2O4
+ H2O → H2C2O4 (larut)
SiO2
+ H2O → SiO2 + H2O (tidak larut)
Dari hasil residu penyaringan kedua dengan bantuan
dari tetesan larutan CaCl2 didapat sebesar 0,7204 gram, hasil ini
menunjukkan residu kedua merupakan zat dari H2C2O4
yang larut dalam air akan terikat dengan CaCl2 dan padatan yang
terbentuk adala CaC2O4 hasil ini bisa terjadi dikarenakan
H2C2O4 dan CaCl2 yang memiliki
sifat higroskopis sehingga mampu menyerap molekul air dengan baik hingga
partikelnya menjadi lebih besar dan menurunkan kelarutan dari H2C2O4.
Untuk reaksi yang terjadi pada residu penyaringan kedua ini adalah :
H2C2O4
+ CaCl2 → CaC2O4 + 2HCl.
Untuk residu yang ketiga didapat dari filtrat kedua
yang diendapkan dan dikeringkan dalam oven menghasilkan padatan sebesar 0,8861
gram, dan menunjukkan bahwa endapan terakhir merupakan residu dari NaCl yang
terakhir lolos melewati kertas saring karena diantara SiO2 dan H2C2O4,
NaCl merupakan yang memiliki kelarutan dalam air paling besar selain itu juga
tidak higroslopis.
Endapan yang terdapat pada saat percobaan ini dapat
tertahan oleh kertas saring (residu), karena kertas saring memiliki pori – pori
yang sangat kecil sehingga dapat menahan residu dari ketiga senyawa pencampuran
tadi. Presentase kadar dari residu pada cawan kecil I diperoleh 71,95 %,
presentase kadar dari residu pada cawan kecil II adalah 24,02 % dan presentase
kadar residu pada cawan besar III adalah 29,54 %.
KESIMPULAN
Berdasarkan
Hasil Percobaan Pemisahan Komponen dari Campuran ini, maka disimpulkan:
1. Pemisahan zat atau campuran bertujuan
untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur.
2. Proses pemanasan dan penambahan
larutan CaCl2 terhadap hasil filtrat bertujuan untuk membantu
mempercepat proses pengendapan.
3. Residu pada cawan kecil I yaitu
residu SiO2 diperoleh kadar sebesar 71,94 %.
4. Residu pada cawan kecil II yaitu
residu H2C2O4 diperoleh kadar sebesar 24,01 %.
5. Residu pada cawan besar III yaitu
residu NaCl diperoleh kadar sebesar 29,53 %.
DAFTAR PUSTAKA
Cari tau aja sendiri yaaa =)
LAMPIRAN I
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
Berat cawan II Berat Cawan III Berat kertas saring
|
|||||||
LAMPIRAN
II
DATA HITUNGAN
Diketahui :
Massa
dari NaCl + H2C2O4 + SiO2 mula-mula
adalah 3,0 gram
Massa
Residu pada Cawan Kecil I :
2,1584 gram (Residu SiO2)
Massa
Residu pada Cawan Kecil II :
0,7204 gram (Residu H2C2O4)
Massa
Residu pada Cawan Besar III :
0,8861 gram (Residu NaCl)
Penentuan
kadar dari residu yang terkandung :
1) Residu SiO2 :
2) Residu H2C2O4
:
3) Residu NaCl :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar